Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia teknologi yang semakin maju dan pesat sangat membantu bagi manusia dalam pekerjaannya dan juga bagi perkembangan dunia usaha.
Pada teknologi komputerisasi yang semakin luas cakupannya ini didukung pula dengan komputer yang dapat menggantikan atau mempermudah pekerjaan manusia dalam aktivitas kesehariannya. Dengan cara kerjanya yang jauh lebih cepat sehingga waktu yang digunakan pun semakin efisien.
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang baik dari segi perekonomiannya haruslah memiliki suatu terobosan baru dalam hal pemasaran atau penjualan produk – produknya.
CVIM menjadi sejarah dalam sistem ticketing KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line Jabodetabek. Dulu tiket KRL masih berupa secarik kertas, kemudian sekarang telah digantikan berupa kartu e-ticketing. Dulu orang beli mengantri di loket, kini sudah bisa dilayani melalui Vending Machine. Penerapan teknologi untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna KRL terus dilakukan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).
Dalam layanan e-ticketing, KCJ kini sudah mulai menerapkan penggunaan mesin penjualan tiket yang diberi nama Commuter Vending Machine (CVIM) dengan layar sentuh. Dalam pengoperasiannya, VCIM dilengkapi 2 pilihan bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sehingga memudahkan bagi pengguna jasa lokal maupun asing. Dengan hadirnya C-VIM, loket konvensional di stasiun-stasiun prioritas nantinya akan ditiadakan karena fungsinya sudah digantikan dengan mesin tiket. Sebab dengan CVIM sudah bisa untuk melayani sales (pembelian baru tiket sekali jalan)/ Tiket Harian Berjaminan (THB), resales THB, refund tiket THB, maupun top up (isi ulang) Kartu Multi Trip (KMT) bisa dilakukan dengan mudah dan cepat melalui mesin pintar transaksi tiket KRL ini.
Dalam layanan e-ticketing, KCJ kini sudah mulai menerapkan penggunaan mesin penjualan tiket yang diberi nama Commuter Vending Machine (CVIM) dengan layar sentuh. Dalam pengoperasiannya, VCIM dilengkapi 2 pilihan bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sehingga memudahkan bagi pengguna jasa lokal maupun asing. Dengan hadirnya C-VIM, loket konvensional di stasiun-stasiun prioritas nantinya akan ditiadakan karena fungsinya sudah digantikan dengan mesin tiket. Sebab dengan CVIM sudah bisa untuk melayani sales (pembelian baru tiket sekali jalan)/ Tiket Harian Berjaminan (THB), resales THB, refund tiket THB, maupun top up (isi ulang) Kartu Multi Trip (KMT) bisa dilakukan dengan mudah dan cepat melalui mesin pintar transaksi tiket KRL ini.
Namun perlu diperhatikan oleh pengguna KRL, CVIM untuk layanan KMT hanya bisa menerima pecahan uang kertas Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000 dan Rp 100.000. Sedangkan untuk layanan THB terdapat 2 layanan yaitu pecahan uang kertas Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, dan uang coin Rp 500 serta Rp 1.000. KCJ menargetkan hingga akhir 2016 akan terpasang sebanyak 150 unit C-VIM di stasiun-stasiun KRL. Hingga saat ini sudah ada 3 stasiun yang telah dipasang CVIM yaitu di Stasiun Jakarta Kota, Sudirman dan Pondok Cina. Di Stasiun Jakarta Kota, CVIM sudah bisa digunakan sejak tanggal 28 Desember 2015.
Tujuan dari pengaplikasian VCIM ini adalah untuk merancang suatu aplikasi simulasi mesin penjual otomatis (vending machine) yang berbasis web.
Manfaat dari VCIM ini adalah :
1. Mempermudah kita untuk memahami lebih jauh tentang suatu simulasi penjual tiket otomatis.
2. Untuk membantu pemahaman kita mengenai proses kerja mesin penjual otomatis (vending machine).
3. Untuk mempermudah konsumen atau user dalam pembelian tiket kereta api.
v Cara beli THB baru:
Sentuh menu “SALES” pada layar monitor CVM.

Masukkan uang pada slot yang telah tersedia sesuai biaya yang harus dibayarkan. Slot untuk memasukkan uang coin dan uang kertas berbeda, jangan keliru memasukkan. Uang yang dimasukkan bisa sejumlah biaya yang ditampilkan di layar monitor. Bila uang yang dimasukkan lebih, akan ada sisa pengembalian uang. Untuk transaksi Tiket THB, uang kertas yang dimasukkan maksimal nominal pecahanRp 20.000,-. Pecahan nominal Rp 50.000 dan Rp 100.000 hanya bisa digunakan untuk transaksi isi ulang KMT.
Setelah transaksi berhasil, ambil tiket THB yang keluar dari dalam mesin CVM
Jangan lupa ambil uang kembalian bila ada
v Cara isi ulang / resales THB Baru :
Masukkan tiket THB Anda ke slot bertuliskan "THB, Refund/Resales" pada mesin CVM
Sentuh menu “RESALES” pada layar monitor CVM.
Pilih stasiun tujuan pada layar monitor CVM yang bergambar peta jalur & Stasiun KRL.
Masukkan uang pada slot yang telah tersedia sesuai biaya yang harus dibayarkan.
Slot untuk memasukkan uang coin dan uang kertas berbeda, jangan keliru memasukkan.
Uang yang dimasukkan bisa sejumlah biaya yang ditampilkan di layar monitor.
Bila uang yang dimasukkan lebih, akan ada sisa pengembalian uang.
Setelah transaksi berhasil, ambil tiket THB yang keluar dari slot pada awal memasukkan kartu
THB di mesin CVM. Jangan lupa ambil uang kembalian bila ada.
v Cara Refund Jaminan THB :
1. Masukkan tiket THB Anda ke slot bertuliskan "THB, Refund/Resales" pada mesin CVM.
2. Sentuh menu “REFUND” pada layar monitor CVM.
3. Di layar monitor akan muncul pertanyaan “Apakah Anda Ingin melakukan Refund?” Tekan YA untuk refund. Tunggu mesin memproses refund tiket THB Anda.
4. Setelah transaksi berhasil, ambil uang jaminan tiket THB Anda sebesar Rp 10.000,- dari slot bertuliskan “Ambil Uang Kembalian Anda”.
Mesin tiket KRL ini dapat menerima semua pecahan uang kertas. Namun untuk pembelian THB, transaksi hanya melayani uang kertas dengan pecahan maksimal Rp 20.000.
Penumpang yang membawa uang kertas pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan langsung diberi uang kertas dengan pecahan yang lebih kecil saat ia akan bertransaksi lewat mesin tersebut.
Uang kertas pecahan pengganti ini disediakan petugas pendamping yang melayani penumpang yang akan bertransaksi.
Uang kertas pecahan pengganti yang disediakan mulai Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan maksimal Rp 20.000.
v Flowchart Simulasi C-VIM
Flowchart adalah sekumpulan simbol yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan program dari awal hingga akhir, jadi flowchart juga digunakan untuk menggambarkan urutan langkah-langkah pekerjaan di suatu algoritma.
Berikut flowchart CViM :
v KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia teknologi yang semakin maju dan pesat sangat membantu bagi manusia dalam pekerjaannya dan juga bagi perkembangan dunia usaha.
Pada teknologi komputerisasi yang semakin luas cakupannya ini didukung pula dengan komputer yang dapat menggantikan atau mempermudah pekerjaan manusia dalam aktivitas kesehariannya. Dengan cara kerjanya yang jauh lebih cepat sehingga waktu yang digunakan pun semakin efisien.
CVIM menjadi sejarah dalam sistem ticketing KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line Jabodetabek. Dulu tiket KRL masih berupa secarik kertas, kemudian sekarang telah digantikan berupa kartu e-ticketing. Dulu orang beli mengantri di loket, kini sudah bisa dilayani melalui Vending Machine. Penerapan teknologi untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna KRL terus dilakukan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).
Mesin tiket KRL ini dapat menerima semua pecahan uang kertas. Namun untuk pembelian THB, transaksi hanya melayani uang kertas dengan pecahan maksimal Rp 20.000.
Penumpang yang membawa uang kertas pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan langsung diberi uang kertas dengan pecahan yang lebih kecil saat ia akan bertransaksi lewat mesin tersebut.
Dewi Utari Agustina
Favian R.A
Maghfira Maulani
Maulinda
Muhamad Ilham
Muhammad Fahmi Pangestu
Muhammad Rochim
Muhhamad Faizal Azhar
Novaldy Prasetyo
Viky Ferdiansyah
0 komentar:
Posting Komentar